You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan Gerbosari
Kalurahan Gerbosari

Kap. Samigaluh, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

Selamat Datang Di Website Resmi Kalurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo

Budaya Baritan Karang Menampilkan wargo budhoyo

Administrator 27 September 2019 Dibaca 495 Kali

Gerbosari news,(27/9). Baritan pedukuhan Karang. Dalam rangka melestarikan budaya leluhur yang sudah hampir punah, masyarakat pedukuhan Karang mengadakan upacara adat Baritan pada hari Jum'at tanggal 27 September 2019 di Bulak Gayam. Baritan adalah upacara adat yang berkaitan dengan kepercayaan masyarakat dan peristiwa alam. Tradisi ini tumbuh dan berkembang dalam kehidupan masyarakat yang bermata pencaharian sebagai petani, peternak dan nelayan. Pada masyarakat petani, tradisi ini sering disebut dengan istilah sedekah bumi, sedangkan pada masyarakat nelayan juga disebut sedekah laut. Walaupun demikian, baritan yang dilakukan baik oleh masyarakat petani maupun nelayan mempunyai tujuan yang sama, yaitu sebagai ungkapan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan hasil bumi/peternakan/tangkapan ikan yang melimpah. Selain itu, juga sebagai media untuk memanjatkan doa keselamatan. Bedanya, pada masyarakat nelayan melaksanakan upacara ritual baritan di laut.

 

Baca juga:

Nguri-uri tradisi melalui BARITAN

 

Baritan dipedukuhan Karang, diawali dengan kirab warga masyarakat pedukuhan Karang dari depan Kantor Desa sampai lokasi upacara baritan yaitu di Bulak Gayam. Dalam kirab kali ini, masyarakat pedukuhan Karang membawa hasil pertanian, hasil peternakan serta gunungan sayur mayur. Sampai dilokasi Bulak Gayam, dilakukan upacara adat baritan oleh bpk. JC. Kustanto dilanjutkan rebutan gunungan hasil bumi (terung, tomat, kacang panjang, bawang merah, bawang putih dll). Setelah itu dilanjutkan dengan sambutan dari Camat Samigaluh, Bapak Triyanto Raharjo, S.Sos, M.Si. Dilanjutkan dengan menikmati hidangan yang disajikan urunan warga masyarakat Pedukuhan Karang (kupat, tahu/tempe bacem, dll. Acara diakhiri dengan pentas seni jathilan "Wargo Budoyo" dari Pedukuhan Sumbo. Penonton membludak membanjiri area persawahan Bulak Gayam, apalagi saat para pemain mulai "ndadi" atau kerasukan sehingga mengejar para penonton yang memakai pakaian/topi/sandal/ lainnya yang berwarna merah. Selain itu para pemain yang "ndadi" akan melakukan hal - hal yang diluar akal manusia ada yang meminum air kembang, minyak wangi, dupa, memakan daun pepaya mentah dll. Red-RaNi

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image