Menjadi tua itu pasti, tetapi menjaga kesehatan itu secara routine dan serius itu kewajiban hakiki setiap manusia yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa
Usia kita pasti bukan kita yang menentukannya, tetapi menjadi prasyarat kedamaian dan kenyamanan hidup itu dalam kondisi yang sehat dan bugar itu menjadi kebahagiaan tersendiri. Berbagai brosur dan iklan kesehatan telah beredar, dan bahkan kita sering mencoba dan mencoba untuk memperoleh kebugaran itu.
Walaupun tidak jarang kita kecewa dengan hasil percobaan, sesuai dengan iklan-iklan di pamflet, leflet, dan selebaran-selebaran lain.
Disini penulis mencoba memberikan solusi yang masuk akal sesuai referensi kesehatan dan kebugaran.
1. Tetap merangsang
pola berpikir kita, dengan cara dan disesuaikan dengan kondisi sekarang.
Contoh : masyarakat sekitar kita hidup dengan matapencaharian sebagai petani, kita berusaha bergerak dibidang yang senada misalnya, kita menyediakan bibit, pupuk, obat-obatan dan semacamnya yang lain. Mengapa demikian, seluruh pola pikir kita senada dengan celoteh dan pokok pembicaraan kapan saja dan dimana saja orang berkumpul.
2. Bekerjalah dengan
teliti, pekerjaan yang ringan-ringan, ingat pekerjaan itu bukan tujuan akhir untuk bagian dari profesionalitas, tetapi sekedar menggerakkan otot tubuh dan sekaligus menghindari ngalamun.
3. Usahakan tersedia
dana tunai ataupun surat berharga yang dalam waktu singkat dapat diuangkan. Mengapa? Karena dengan tersedia dana tunai ataupun laiinnya pikiran menjadi lebih tenang, terjaminnya kepenuhan yang mendesak.
4. Jagalah pola makan
yang teratur kalau perlu sesuaikan jam-jam makan yang tetap.
Karena enzim ptealin dalam mulut kita dan kelenjar pankreas dalam lambung pada jam-jam yang telah kita tentukan untuk makan dengan sendirinya akan keluar, dan ini menimbulkan metabolisme dalam tubuh kita menjadi teratur.
5. Pola hidup yang teratur. Disini yang kami maksud adalah jangan tidur terlalu malam, istirahat cukup. Bersih lingkungan disekitar rumah tinggal (ngresepke). Bersih diri mandi, berpakaian, dan lain-lain.
Memghadiri santapan-santapan rohani, beribadah, berdoa.
Mendapat hiburan, santai dikala senggang, berwisata secara berkala, pendek kata tidak (ngongso) memaksakan diri.
6. Tidak menutup diri
Suka berbagi, berderma, bergaul secara wajar, bersosialisasi secara wajar dengan siapapun.
7. Rendah hati. Disini
Disini diartikan menerima apa adanya, bersyukur dengan keadaan yang ada.
Ketujuh hal tersebut sungguh mudah untuk diceritakan, namun pelaksanaannya perlu terus menerua diperjuangkan, kalau kita ingin hidup sehat.
Tua itu pasti, tetapi tua yang bermakna dan bermanfaat itu terus menerus harus diperjuangkan.
Fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang, tua itu kurang berguna, hanya menjadi beban bagi yang muda. Dasar pemikiran ini yang menghantui para lansia (lanjut usia).
Pemikiran kaum muda ini didasari semata-mata dalam produktivitas, oleh karena itu live skill kita kaum tua, dalam bidang tertentupun perlu terus kita maksimalkan, supaya kita jangan menjadi beban bagi kaum muda. Kematangan, kebijaksanaan, dalam bergaul dan bertutur kata menjadi nilai tersendiri.
Demikian upaya kita untuk menjaga kesehatan secara alami dan hal-hal yang mendorong kita kaum tua dapat mengambil peran dalam kancah masyarakat.
Parkinson (buyuten) yang biasa dialami oleh kaum sepuh, dapat dicegah dengan hal-hal tersebut diatas.
Ada ungkapan muda berkarya, tua bersabda.
Ungkapan ini dapat diartikan sebagai pendorong, selagi kita masih muda dapat bermanfaat bagi orang lain, setelah kita tua kita menjadi lebih bijaksana, dalam segala hal.
Kita telah mengalami tua, sedangkan yang muda akan memdapat gilirannya menjadi tua. Mudah-mudahan tidak menjadi tuo tuwas
Semoga tulisan ini dapat memotivasi bagi yang muda, dan menjadi referensi bagi yang tua untuk selalu bugar dan eksis dalam hidup dan kehidupan.
Selamat...... Selamat...... Tuhan memberkati.
red-santo