Gerbosari. Tanaman yang mudah dijumpai di Desa Gerbosari salah satunya adalah pohon cengkeh. Pohon cengkeh yang dalam istilah biologi disebut dengan Syzygium aromaticum (L.) Merr. & Perry berbunga satu tahun sekali. Di Desa Gerbosari ada dua jenis pohon cengkeh yang tumbuh yaitu cengkeh putih dan cengkeh merah begitu para warga menyebutnya. Bunga cengkeh dan daun cengkeh mengandung minyak atsiri (eugenol) sebagai senyawa utama yang sering digunakan dalam parfum dan analgesik. Minyak atsiri dari daun cengkeh diperoleh dr proses penyulingan. Tempat penyulingan minyak atsiri dari daun cengkeh kering di Desa Gerbosari salah satunya ada di Pedukuhan Dukuh. Bunga cengkeh termasuk bunga majemuk yang tumbuh di ujung ranting daun, dipanen secara bertandan saat dalam keadaan kuncup. Biasanya bunga cengkeh dijemur untuk dikeringkan dan disimpan namun tak sedikit jg dari warga setelah cengkeh kering kemudian dijual. Warga Desa Gerbosari biasanya memanfaatkan cahaya matahari untuk mengeringkan cengkeh di halaman rumah dengan alas dari anyaman bambu yang sering disebut kepang. Dengan estimasi setiap tiga kilo cengkeh basah menjadi satu kilo cengkeh kering. Harga satu kilo cengkeh kering saat ini dikisaran Rp. 65.000,00 hingga Rp. 75.000,00. Dulu harga cengkeh kering bisa mencapai Rp. 200.000,00. Tak dipungkiri hal tersebut sedikit disayangkan para warga karena harga jual yang sedemikian rendah tidak bisa menutup biaya operasional untuk memetik bunga cengkeh. Jika dilihat dalam tiga tahun terakhir harga cengkeh cenderung menurun padahal cengkeh merupakan salah satu sumber pendapatan bagi para warga di Desa Gerbosari. Red-AMS