You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan Gerbosari
Kalurahan Gerbosari

Kap. Samigaluh, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

Selamat Datang Di Website Resmi Kalurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo

PanenMart, Potong Rantai Distribusi Pangan

Administrator 03 September 2019 Dibaca 479 Kali

PanenMart, Potong Rantai Distribusi Pangan

[KBR|Warita Desa] Matahari belum juga terbit saat Yafshil Adipura membersihkan kentang dan wortel pesanan pelanggan PanenMart. Pria 28 tahun ini terlihat sibuk membersihkan kentang dan wortel pesanan pelanggan PanenMart.

Ia menyortir sayuran yang kondisinya baik untuk dipasarkan. Sortasi sayuran di pagi buta kerap dilakukan Acil, sapaan akrabnya, ketika pelanggan memesan sayuran segar untuk dikirim pagi hari.

“Kalau untuk pengiriman pagi, itu biasanya kita kerjanya itu jam 02.00 - 05.00 WITA. Kalau pengiriman yang malem, kadang kita habis maghrib udah disiapin,” kata Acil.

Di rumahnya yang terletak di kawasan Puri, Manggala, Makassar, Acil melakoni pekerjaan ini setiap hari. Sayuran yang ia kemas jumlahnya beragam. Mulai ratusan kilo hingga 1 ton.

Acil mendirikan PanenMart sejak 2016 silam. PanenMart adalah sebuah usaha sosial yang dibangun untuk memberdayakan petani sayur dan buah di Sulawesi Selatan. 

Lewat PanenMart.com, ia mempertemukan petani langsung dengan pembelinya.

Tujuannya jelas, memotong rantai distribusi yang kerap merugikan para petani. Ia meyakinkan para petani bahwa pekerjaan ini mampu mendatangkan pendapatan yang besar jika dikelola dengan baik.

“Makanya gimana caranya ya kita langsung direct. Kita kasih market access ke petani, supaya mereka dapat," katanya.

PanenMart bekerjasama dengan beberapa kelompok tani di sekitar kota Makassar. Dalam sehari, PanenMart dapat membeli total dua ratus kilogram sampai satu ton sayuran dari para petani. Jenis sayurannya beragam, tergantung pesanan.

Para pelanggan juga datang dari berbagai kalangan mulai rumahan sampai kebutuhan hotel dan restoran.

“Kita ngambil 10 sampai 20 persen per kilo atau per item lah. Pokoknya kita selalu memasang harga itu di bawah harga dari pengepul sih, dan kita ngambil harga dari petaninya itu lebih tinggi dari pengepul,” ujarnya.

Sayur dalam genggaman, itu tawaran Acil kepada para pembeli di sekitar Kota Makassar. Konsumen bisa langsung beli sayuran lewat laman panenmart.com atau aplikasi PanenMart yang bisa diunduh di layanan Google Play Store.

Dalam laman panenmart.com konsumen bisa memilih berbagai jenis sayuran dan olahan sayuran serta jadwal pengiriman. PanenMart juga menyediakan opsi pelayanan express yang bisa diantar dalam waktu dua jam setelah dipesan. Layaknya aplikasi belanja daring lain, pembayaran juga bisa dilakukan dengan transfer rekening bank atau tunai.

“Kita ada servis ekspres yang dikirim dalam waktu 2 jam. Tapi ada juga pengiriman besok, ada 2 hari kemudian, ataupun 3 hari kemudian. Lalu bisa dipilih sayuran apa yang ingin dipesan, kemudian lanjut ke pembayaran,” jelasnya.

PanenMart juga memproduksi berbagai makanan olahan yang dibuat dari berbagai sayuran. Untuk produk sayuran segar, PanenMart bisa melayani seluruh wilayah kota Makassar. Namun untuk produk olahan, seperti mie instan sayuran, dapat dikirim ke seluruh wilayah Indonesia.

PanenMart punya visi memberi harga yang pantas untuk petani, sekaligus memberdayakan mereka.

"Kita kerjasama sama ada perusahaan permodalan juga fintech itu untuk modalin petani."

- Yafshil Adipura - Founder PanenMart

Acil menyebut, saat ini sudah ada 19 petani yang bergabung menjadi mitra PanenMart. Mereka memasok sejumlah komoditi sayuran seperti Kentang, Wortel dan Kol. Petani mana pun bisa jadi mitra PanenMart.Syaratnya hanya satu, bisa menyesuaikan dengan permintaan konsumen.

“Kita ada semacam SOP gitu, ada rulesnya juga. Kayak kentang, kita sesuaikan juga sama marketnya. Anggaplah kalau hotel, dia biasanya minta kentang yang ukuran gede-gede, jadi petani harus menyesuaikan. Kalau kentang yang kecil-kecil, kita sesuaikan juga siapa nih yang butuh kentang yang kecil. Jadi semua petani sebenarnya sih bisa join ke PanenMart,” jelasnya. 

Awal adalah salah satunya. Petani 40 tahun ini bergabung dengan PanenMart karena tertarik dengan konsep yang ditawarkan Acil. Sebelum bergabung dengan PanenMart, Awal menawarkan hasil kebunnya secara konvensional.

“Sebelumnya itu kita pasarkan ke ini saja sih, ke pedagang-pedagang lewat,

ke pedagang-pedagang keliling yang kadang naik motor, atau naik mobil, yang biasanya lewat di kompleks-komplek sekitar sini,” ungkap Awal.

Namun sejak bergabung ke PanenMart, Awal tak perlu kemana-mana. Ia cukup menghasilkan berbagai sayuran segar yang sesuai standar PanenMart. Ia mengaku senang karena sejak bergabung pendapatannya juga ikut naik.

“Ya lebih cepat lah dan harga lebih tinggi,” katanya.

Mayoritas penduduk Sulawesi Selatan adalah petani. Data dari Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan tahun 2017, menyebut ada hampir 1,4 juta penduduk yang mencari nafkah di sektor pertanian. Inilah yang menjadi dorongan bagi Acil mengembangkan aplikasi pemasaran berbasis teknologi.

“Intinya sih, goal kita satu. Gimana caranya kita bisa kasih win-win solution. Baik untuk masyarakat yang kadang resah dengan harga pangan yang naik turun, dan petani juga yang kasihan mereka sebagai posisi yang tidak adil. Padahal mereka yang memberikan kontribusi lebih besar,” ungkap Acil.

Acil punya mimpi besar. Ia berharap, suatu hari nanti pemuda seusianya khususnya di Makassarbisa menekuni bidang pertanian. Ia meyakini “life is better in the farm”. 

Reporter:Astri YuanasariEditor:Friska Kalia 

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image