GB News (25/9) Gerbosari salah satu Desa Di Kabupaten Kulon Progo yang mendapat undangan Seminar Nasional Diseminasi Open Data Pembangunan Responsif Gender yang diadakn oleh IDEA Yogyakarta. Perkumpulan Idea Yogyakarta adalah organisasi masyarakat sipil yang selama ini bekerja untuk mendorong tata kelola pemerintahan yang partisipatif, transparan dan akuntabel untuk pemenuhan hak warga.
Baca juga:
Existensi TP PKK Desa Gerbosari Dalam Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga
Direktur Idea Yogyakarta dalam sambutannya mengatakan bahwa berada di peringkat 84 dunia tentang kesetaraan gender. Walau regulasi tentang kesetaraan gender telah ada sejak tahun 2000, atrinya sudah 19 tahun namun belum mendongkrak peringkat ke tingkat yang lebih baik. Untuk keterbukaan informasi publik juga sudah ada undang-undangnya sejak tahun 2008 namun juga masih banyak data yang tersedia oleh Badan Publik.
Setelah sambutan Direktur Idea Yogyakarta dilanjutkan dengan lounching Aplikasi Open Data for Gender. Aplikasi ini dapat di unduh di HP dan langsung link dengan beberapa web Desa yang telah mengembangkan aplikasi ini yaitu 4 Desa di kabupaten Bantul dan di Nusa Tenggara Barat.
Selanjutka dilakukian diskusi Panel dengan 3 narasumber, yaitu dari kementrian Pemberdayaan perempuan dan Perlindungan anak deputi kesetaraan gender, jaringan Masyarakat Sipil dari Lombok dan Open data responsif gender dari Pemerintah Desa Bangunjiwo.
Diakhir acara ada pesan dari ketua Open Desa Bapak aji, bahwa 5 desa yang hadir merupakan pioner nya kulon progo dalam mengembangkan web desa beserta promosi-promosi desa nya masing-masing dan bisa bekerjasama dalam membentuk paket wisata agar semakin wisatawan yang datang ke Kulon progo seiring dengan beroperasinya Bandara baru NYIA, dan Desa-desa yang lain bisa bergabung dalamkerjasama antar desa tentang hal tersebut. Red-wit