ogyakarta, Kemendikbud --- Belajar sejarah perjuangan Bangsa Indonesia tidak cukup hanya dengan membaca buku-buku sejarah. Mengunjungi museum yang menyimpan benda-benda dan dokumen-dokumen tentang perjuangan bangsa, dapat menambah wawasan kita. Salah satu museum yang dapat dikunjungi untuk menambah wawasan tersebut adalah Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.
Kamis 19/09/2019 Dalam acara sarasehan yang di ikuti dari berbagai komunitas di seluruh indonesia menghadiri acara sarasehan komunitas dengan tema Sinergi Museum dan Komunitas di Era Milenial bersama Dr. Hilmar Farid (Direktur Jendral Kebudayaan), Prihantoro, S.S.,SH., M.A., dan Heri Priyatmoko,S.S., M.A.
Baca juga:
Visitasi dan Akreditasi Badan Akreditasi Nasional PAUD dan PNF di Kelompok Bermain Rahayu Siwi
Dan pemerintah Desa Gerbosari yang secara langsung mendapat undangan istimewa adalah sebagai komunitas sahabat museum hadir secara langsung bapak Damar, A.Md Kepala Desa Gerbosari, bersama perwakilan Karang Taruna Desa Gerbosari Sulastri, S.Psi dan Febrianto Atmoko, S.Si dirut BUMDES Gerbosari serta Suradi, S.H perwakilan dari SMK Kuncup Samigaluh.
Sebagai wujud nyata dimana pada tahun 2018 telah dilaksanakan kegiatan Museum Keliling yang dilaksanakan di Desa Gerbosari sebagai salah satu wujud kerjasama antara Pemerintah Desa Gerbosari dengan Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta. Pada Tahun 2019 diadakan pelaksanaan Bioskop Keliling kerjasama dari Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta dengan SMK Kuncup Samigaluh beserta alumni.
Inti dari sarasehan ini adalah bagaimana komunitas itu membangun atau menjalin hubungan dengan sebuah museum.
Seperti yang telah di sampaikan oleh Bapak Restu Direktur Kesenian Jakarta, bahwa museum adalah tempat pusat peradaban yang meliputi perlindungan, pemanfaatan, pengembangan dan mengkomunikasikan kepada masyarakat. Sehingga masyarakat dapat ikut serta dalam pengelolaan museum. Red-Lastri-KT