Gerbosari news 7 / 10. Bertempat di Aula kecamatan Samigaluh, Rabu tanggal 7 November 2019 pukul 09.00 wib Puskesmas Samigaluh 1 menggelar lokakarya mini ( lokmin ) lintas sektor. Lokmin kali ini adalah lokmin terakhir di penghujung tahun 2019. Dalam lokmin kali ini yang diangkat untuk dibahas adalah penyakit TB ( tubercolusis ). Acara dimulai pukul 09.30 wib dengan susunan acara sebagai berikut :
Pembukaan
Sambutan Camat Samigaluh
Penyampaian Materi dari Ibu Kepala Puskesmas 1, Materi dari Aisyiah KP, dan dari Kader TB Samigaluh
Diskusi dan RTL
Penutup
Peserta lokmin kali ini adalah Kecamatan, Koramil, Kades dari Desa Purwoharjo, Desa Sidoharjo, Desa Gerbosari, dan Desa Ngargosari yang dalam hal ini masing - masing diwakili oleh kasi kesra, koordinator kader dari 4 Desa, Organisasi Keagamaan, TP PKK, Puskesmas, Tokoh Masyarakat, dll. Berkenan hadir pada lokmin ini beliau Bapak Camat, Bapak Sekcam dan Bapak Danramil Samigaluh. Dalam sambutannya Bapak Haryanto S. Sos menyampaikan bahwa sampai saat ini Samigaluh masih menjadi juara stunting. Hal ini menjadi Pekerjaan rumah untuk kita semua. Selain itu Samigaluh juga masih banyak calon manten ( caten ) yang berdasarkan PP tes sudah +. Untuk itu perlu dilakukan kerjasama dalam hal penanganan dan solusi dari masalah ini. Selama ini sudah dilakukan KIE ke pedukuhan2, sekolah, dan penyuluhan kesehatan remaja ( kespro ). Selain itu juga ajakan untuk menerapkan jam belajar masyarakat dari jam 18.00 - 21.00 wib. Saat ini sangat bagus digunakan sebagai ajang komunikasi keluarga.
Materi pertama oleh Ibu Kepala Puskesmas Samigaluh 1 dr Candra Safitri. Dalam paparannya beliau menyampaikan tentang apa itu TB, penyebab TB, gejala TB, penularan TB, tatacara pengobatan TB, penanggulangan maupun pencegahan TB, etika batuk, dan alat pelindung diri bagi masyarakat agar tidak tertular TB. TB ini diangkat untuk dibahas dan perlu perhatian dan tindak lanjut karena ternyata Indonesia menduduki peringkat 3 dunia setelah India dan China. Dan kasus TB ini sudah untuk ditemukan. Untuk itu perlu kerjasama lintas sektor, dan kesadaran masyarakat untuk memeriksakan diri jika dirasakan atau diketahui ada salah satu atau dua gejala TB, agar segera bisa diobati secara cepat dan tepat, agar segera sembuh dan tidak menjadi resisten atau kebal obat ( MDR ).
Dari PDA Aisyiah KP Ibu Rahmawati menyampaikan tentang pemberdayaan masyarakat dalam penanganan dan penanggulangan TB. Beliau menyampaikan bahwa peran tokoh masyarakat dan kader sangat besar dalam penanganan dan penanggulangan TB. Kader sangat membantu Dinas Kesehatan dan Puskesmas dalam penemuan kasus, melalui skrining dan pencarian suspek. Materi ke 3 adalah dari Ibu Tri Wahyuni selaku kader TB sebagai pelaku skrining di masyarakat dalam penemuan kasus dengan aktif mencari suspek. Dalam paparannya disampaikan bahwa peran dan tugas kader TB adalah :
Membantu mensosialisasikan penyakit TB ini melalui berbagai pertemuan, seperti pertemuan kader, pkk, posyandu, dasawisma dll.
Memotivasi masyarakat agar jika batuk segera berobat.
Melakukan skrining terhadap lingkungan yg terdapat indeks kasus.
Mendata dan melaporkan jika ada suspek,sekaligus pemetaan.
Mengusulkan anggaran kegiatan penanggulangan dan penanganan TB lewat APBDes
Berkoordinasi dengan Pemerintah Desa, Puskesmas dan tokoh masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan.
Acara dilanjutkan dengan diskusi kelompok masing - masing desa untuk menyusun RTL yang akan dilaksanakan di masing - masing desa. Semoga bermanfaat. Salam sehat. Red.triw