You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan Gerbosari
Kalurahan Gerbosari

Kap. Samigaluh, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

Selamat Datang Di Website Resmi Kalurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo

Pelatihan Kader Posyandu Desa Gerbosari Bersama Departemen Gizi Kesehatan FK - KMK UGM

Administrator 10 Oktober 2019 Dibaca 507 Kali

Gerbosari news 8/10 Hari Selasa tanggal 8 Oktober 2019 bertempat di Gedung Serba Guna Desa Gerbosari diadakan pelatihan bagi kader posyandu balita dengan materi pencegahan stunting. Acara ini diadakan masih dalam rangkaian pengabdian kepada masyarakat dari Departemen Gizi Kesehatan FK- KMK UGM.Pelatihan ini diikuti oleh kader posyandu balita, perwakilan dari 19 posyandu, masing -masing posyandu 2 orang, bidan desa, ahli gizi puskesmas, dan kasi kesra.Pelatihan diawali dengan berdoa, dilanjutkan dengan sambutan dari Pemerintah Desa, yang diwakili oleh Bapak Wiwit Triraharjo S.Si.Dalam sambutannya beliau menyampaikan bahwa Desa Gerbosari termasuk dalam 10 Desa Lokus( lokasi khusus) penanganan Stunting. Dengan adanya pelatihan ini beliau berharap agar dapat menjadi kontribusi dalam penanganan Stunting di Desa Gerbosari.Selama ini dari Desa sudah menganggarkan untuk PMT ibu hamil,PMT balita gizi kurang dan gizi buruk.Selain itu juga menganggarkan untuk stimulan PMT semua balita, juga pelatihan - pelatihan untuk penanggulangan Stunting. Ada yang berbeda dari pelatihan ini, karena selain disampaikan materi tentang stunting,peserta pelatihan juga diperkenalkan metode penyuluhan dengan permainan ( emo demo ). 

Materi pertama tentang stunting disampaikan oleh Ibu DR. Susetyowati, DCN.,M.Kes. Dalam paparannya beliau mengupas tentang apa itu Stunting, ciri - ciri Stunting anak, penyebab Stunting, dampak Stunting, dan pencegahan Stunting. Stunting adalah kondisi dimana balita memiliki panjang atau tinggi badan yang kurang jika dibandingkan dengan umur. kondisi ini diukur dengan panjang atau tinggi badan yang lebih dari minus dua standar deviasi median standar pertumbuhan anak dari WHO. 


Adapun ciri - ciri Stunting anak adalah :
1.Tanda pubertas terlambat
2.Performa buruk pada tes perhatian dan memori belajar.
3.Pertumbuhan gigi terlambat.
4.Usia 8-10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak melakukan eye Contact
5.Pertumbuhan melambat ( tinggi dan berat badan tidak sesuai dengan umur ).
6.Wajah tampak terlihat lebih muda dari usianya.
Penyebab Stunting itu sendiri adalah :
1.Faktor gizi buruk yang dialami oleh ibu hamil dan balita.
2.Kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan, serta setelah ibu melahirkan.
3.Masih terbatasnya layanan ANC -Ante Natal Care ( pelayanan kesehatan untuk ibu selama kehamilan ).
Post Natal Care dan pembelajaran diri yang berkualitas.
4.Masih kurangnya akses kepada makanan yang bergizi. Hal ini dikarenakan harga makanan bergizi di Indonesia masih tergolong mahal.
5.Kurangnya akses air bersih dan sanitasi ( kesehatan lingkungan ).


Beliau juga menyampaikan bahwa dampak Stunting ini dibagi 2, yaitu dampak Stunting jangka pendek dan jangka panjang.
Adapun dampak Stunting jangka pendek adalah :
1.Peningkatan kejadian kesakitan dan kematian.
2.Perkembangan kognitif, motorik, dan verbal pada anak tidak optimal.
3.Peningkatan biaya kesehatan. Sedangkan dampak jangka panjangnya adalah :
1.Postur tubuh saat dewasa tidak optimal ( lebih pendek dibandingkan pada umumnya ).
2.Meningkatnya resiko obesitas dan penyakit lainnya ( penyakit ginjal,jantung,stroke/ PTM).
3.Menurunnya kesehatan reproduksi.
4.Kapasitas belajar, performa yang kurang optimal saat masa sekolah.
5.Produktifitas dan kapasitas kerja yang tidak optimal.
Sekarang pertanyaannya, apakah Stunting bisa dicegah? Jawabannya adalah stunting bisa dicegah. Yaitu melalui 1000 HPk ( hari pertama kehidupan ), yaitu masa sejak hamil sampai bayi usia 2 tahun. Mengapa 1000 HPK penting? Karena pada masa 1000 HPK itu adalah masa pertumbuhan otak, masa pertumbuhan tulang dan gigi, masa perkembangan organ dalam seperti jantung, ginjal, dan hati, dan sistem saluran cerna.

Adapun pola pemberian makanan pada bayi adalah :
1.Bayi pada umur 1 - 6 bulan adalah IMD dan Asi Ekslusif.
2.Bayi 6 bulan sampai 2 tahun, diberikan MP - ASI ( makanan pendamping ASI sesuai panduan PMBA / pemberian makan bayi dan anak ).
Stunting bisa diintervensi dengan 10 cara sebagai berikut :
1.Ibu hamil mendapat ttd ( tablet tambah darah ) minimal 90 tablet selama kehamilan.
2.PMT (pemberian makanan tambahan ) untuk ibu hamil.
3.Pemenuhan gizi ibu hamil dan balita.
4.Persalinan dengan dokter atau bidan terlatih.
5.IMD.
6.Asi Eksklusif, untuk bayi 0 sampai 6 bulan.
7.Berikan MP - ASI sesuai anjuran PMBA.
8.Berikan imunisasi dasar lengkap dan vitamin A.
9.Pantau pertumbuhan balita di posyandu terdekat.
10.Lakukan PHBS.
Itulah berbagai hal yang dikupas tuntas oleh Ibu narasumber dari UGM mengenai Stunting. Setelah itu dilanjutkan materi kedua tentang metode penyuluhan dengan bermain melibatkan ibu - ibu yang diberi penyuluhan. Dalam hal ini ibu - ibu balita kita ajak dalam permainan agar pesan yang akan kita sampaikan lebih mengena atau bisa tersampaikan dengan metode yang menarik. Semoga bermanfaat. Salam sehat. Red. Tri W

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image