Gerbosari. Hari ini 28 November 2019 Desa Gerbosari kedatangan tamu dari Desa Keboharan Kecamatan Krian Kabupaten Sidoharjo Jawa Timur. Rombongan tiba di Agrowisata Krisan pada pukul 10.30 wib kurang lebih 45 orang. Sambutan oleh Pemerintah Desa Gerbosari diwakili oleh Sekretaris Desa Bapak Wiwit Triraharjo, S.Si mengucapkan selamat datang kepada rombongan dari Desa Keboharan dalam rangka study banding peningkatan kapasitas kader posyandu balita dan lansia. Tak lupa menyampaikan beberapa obyek wisata di Desa Gerbosari salah satunya yaitu Puncak Suroloyo yang letaknya masih lebih tinggi dibanding Agrowisata Krisan dan sekilas mengenai Desa Gerbosari.
Selanjutnya Sambutan dari perwakilan dari rombongan Desa Keboharan Bapak Pande Surowiyatno yang merasa takjub dengan kondisi jalan yang berliku. Ucapan terimakasih untuk Desa Gerbosari yang telah bersedia menerima rombongan study banding dengan sangat baik. Desa Keboharan terdiri dari 3 pedukuhan.
Selanjutnya pemantapan oleh Kasi Kesra Kecamatan Samigaluh Bapak Arif Isnanto. Memilih Desa Gerbosari sebagai obyek study banding tentunya sudah dengan berbagai pertimbangan. Salah satunya dikarenakan Pedukuhan Clumprit masuk kedalam lima besar juara posyandu tingkat nasional. Salah satu langkah yang dilakukan oleh Kecamatan adalah KIE (Komunikasi Informasi dan Edukasi) pada pedukuhan-pedukuhan di tujuh Desa di Kecamatan Samigaluh. Acara dilanjutkan dengan pemberian cinderamata dari Desa Gerbosari untuk Desa Keboharan dan kenang-kenangan dari Desa Keboharan untuk Desa Gerbosari.
Masuk ke acara selanjutnya yaitu paparan yang disampaikan oleh Ibu Rita Setyawati. Setelah paparan usai disambung dengan tanya jawab diantaranya yaitu ibu kader rombongan dari Desa Keboharan menyatakan bahwa ada beberapa hal yang tidak dilaksanakan di Desa Keboharan ke diantaranya adalah kelas bapak dan inovasi-inovasi dari posyandu yang dilakukan oleh Pedukuhan Clumprit. Kedatangan kesini juga memotivasi ibu kader untuk lebih baik lagi karena dari segi geografis yang landai dan tersedianya transportasi yang memadai harusnya bisa seperti Desa Gerbosari. Hal tersebut ditanggapi oleh Dukuh Clumprit Bapak Sumingan diawali dengan bernyanyi bersama naik-naik ke puncak gunung bersama ibu kader untuk melepas penat dan lelah. Kader belum semua mendapat insentif dari desa, jika mendapat pun jumlahnya tidak besar. Setiap bulan sekali ada pertemuan khusus kader, dalam pertemuan tersebut menyampaikan keluh kesah, dan hal-hal yang menjadi masukan demi kemajuan bersama. Kemudian ditanyakan menu PMT untuk meningkatkan gizi balita, dan setiap bulan sekali atau seminggu sekali mengadakan kelas bapak, bintang sehat apakah hanya untuk balita? dijawab langsung oleh Bapak Sumingan, PMT dananya dari iuran dari warga, kontribusi dari desa dan kerjasama dengan Kelompok Wanita Tani sebulan sekali minimal Rp. 10.000,00 per kelompok. Untuk kelas bapak kumpul tiap tanggal 14 malam dan pada pertemuan tersebut kader datang memberikan penyuluhan bahwa bapak juga berperan penting pada pengasuhan anak. Bintang sehat sementara ini hanya untuk balita kalau untuk lansia saat ini hanya ada berekreasi bersama. Di pedukuhan clumprit bapak ibu lansia masih rajin datang ke posyandu untuk sekedar mengukur tensi darah dan berat badan.
Acara dilanjutkan dengan melihat administrasi posyandu Pedukuhan Clumprit. Acara diakhiri dengan makan siang dan foto bersama. Tak lupa ucapan selamat jalan untuk rombongan study banding dari Desa Keboharan semoga selamat sampai tujuan. Red AMS