Desa Gerbosari news (26/10) Dalam rangka mendukung program pencegahan stunting atau gangguan pertumbuhan anak usia dibawah lima tahun (balita) di Indonesia, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memberikan dukungan melalui program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas), Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Perdesaan Padat Karya, dan Sanitasi Perdesaan Padat Karya di kabupaten atau kota terutama yang menjadi lokasi khusus (lokus) stunting.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pencegahan stunting dengan penyediaan fasilitas air bersih dan sanitasi merupakan program prioritas nasional di bidang kesehatan yang dikerjakan oleh Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya pada 2019.
Sebab menurutnya, terpenuhinya sanitasi dan air bersih memiliki pengaruh besar terhadap angka penurunan stunting di Indonesia. Terutama terkait asupan gizi yang diterima tubuh pada anak.
"Apabila anak-anak Indonesia tidak mendapatkan air bersih dan sanitasi yang baik maka akan berisiko stunting. Ini harus dihindari. Oleh karenanya, pemerintah gencar untuk melaksanakan program penyediaan air bersih dan sanitasi," kata Menteri Basuki dalam sebuah pernyataan tertulis, Kamis (17/12/2019).
Penanganan pencegahan stunting dalam bidang air minum dibagi menjadi dua program, yakni Pamsimas dan SPAM Perdesaan Padat Karya. Program Pamsimas berkontribusi pada pencegahan stunting melalui intervensi sensitif atau pengaruh tidak langsung, yakni dengan penyediaan sarana air minum dan sanitasi layak serta perubahan perilaku hidup bersih dan sehat.
Pamsimas dilaksanakan dengan menyediakan akses air minum aman melalui uji kualitas air, penyediaan sanitasi untuk stop buang air besar sembarangan (BABS), dan perubahan perilaku dengan mengadopsi gaya hidup bersih sehat seperti gerakan cuci tangan pakai sabun.
Tahun 2019, Desa Gerbosari merupakan salah satu desa penerima program sanitasi padat karya dari Kementrian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya. Tahap pertama adalah sosialisasi kepada pemerintah desa Gerbosari dan para calon penerima tentang adanya program sanitasi padat karya ini. Selanjutnya pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) dan Kelompok Penerima dan Pengelola (KPP). KSM terdiri dari Dukuh dan penerima, sedangkan KPP pengurus dan anggotanya adalah para penerima. Dalam tahap pencairan anggaran dan pengerjaan merupakan tugas KSM dibantu para penerima. Kalau sudah jadi, merupakan tugas KPP untuk pemeliharaannya. Saat ini masih merupakan tahap pengerjaan, tim KSM bekerja siang malam, tidak mengenal hari libur demi mengejar target terselesaikannya program sanitasi padat karya PUPR, untuk memberikan jamban sehat bagi warga penerima manfaat. Akhirnya sebagian besar jamban sehat sudah selesai dibuat, hanya tinggal sebagian kecil yang belum selesai karena terkendala pengadaan material. Red - RaNi