You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Kalurahan Gerbosari
Kalurahan Gerbosari

Kap. Samigaluh, Kab. Kulon Progo, Provinsi DI Yogyakarta

Selamat Datang Di Website Resmi Kalurahan Gerbosari, Kapanewon Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo

Very-very Koloso Pendidikan Dasar Kita

Administrator 16 Oktober 2019 Dibaca 520 Kali

Pendidikan dasar adalah pendidikan yang diperuntukkan bagi anak-anak usia tujuh sampai lima belas tahun. Apabila kita konvergensikan antara kelas satu SD sampai dengan kelas sembilan(kelas tiga SMP).
Dalam sistem pendidikan dasar di Indonesia ini di bawah tanggung jawab kementerian Pendidikan dan olahraga dan ditangani oleh Dinas Pendidikan Dasar dan Menengah.

Dalam kiprahnya, seluruh insan pendidik dan tenaga pendidikan, selalu berusaha secara maksimal mengupayakan dan mengusahakan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Namun seiring dengan tata kelola yang diberi kewenangan membuat kebijakan-kebijakannya sering kita temui hal-hal aneh. Saya katakan aneh karena sudah banyak patokan-patokan yang diabaikan. Salah satu contoh : kebijakan pilihan yang ditetapkan kementerian pendidikan, memilih 5 hari sekolah atau 6 hari sekolah. Secara teori pendidikan kita tahu, siswa lebih bisa mengalami, menghayati materi ajar dengan sesering mungkin dari pada sebanyak mungkin. Dapat juga enam kali lebih baik dari lima kali, mengulang bahan ajar yang sama. Oleh karena itu kebijakan yang menyepakati lima hari sekolah bagi pendidikan dasar secara teori keluar dari prinsip cara belajar yang baik yang sudah dikaji oleh banyak ahli pendidikan. Hal ini perlu kita tinjau kembali lima hari sekolah untuk pendidikan dasar di kabupaten tercinta kita.
Kami tidak menapikan, ada pula keuntungan yang didapat dari lima hari sekolah tersebut, namun lebih banyak keuntungan yang didapat dinikmati oleh orang dewasa. Dapat menikmati week end yang lebih leluasa.
Andaikata sekolah-sekolah pelaksana pendidikan itu telah mempunyai sarana dan prasarana yang memadai, lain lagi ceritanya. Siswa dapat beristirahat di sekolah dengan baik, bermain dengan nyaman, makan minum di lingkungan sekolah dengan heppy, namun semua itu masih menjadi angan-angan yang entah kapan dapat terlaksana.
Belum lagi kelelahan yang berlebihan bagi siswa belajar dari jam 07.00 sampai dengan jam 15.00. Masih beruntung kalau yang dialami siswa tersebut kelelahan pikir, karena mendapat pelajaran yang efektif, tetapi juga kelelahan fisik.
Untuk mengatasi hal tersebut diatas kembalikan 6 hari sekolah seperti semula, sembari kita berbenah SPM (standar pelayanan minimal) kita benahi dan kita tata.

Mengapa pendidikan dasar ini menjadi penting. Seperti ibarat kita akan mendirikan bangunan, apabila pondasinya tidak kokoh akan roboh rumah kita dalam waktu yang tidak lama.

Dilihat dari sebutan namanya dasar, jadi harus tertata dengan kuat dan teratur, terstruktur, terukur ,dan banyak mengedepankan suri tauladan dari orang dewasa umumnya dan pendidik khususnya. Karena pendidikan dasar, seluruh aspek perkembangan, phisik, mental, etos kerja, kejujuran, karakter dan perilakunya harus kita olah secara mendasar pula.
Pemerintah, telah mengupayakan dengan berbagai cara dengan menyalurkan dana BOS (bantuan operasional sekolah) ,dan stimulan langsung kepada siswa agar mampu menyelesaikan pendidikan dasar ini.

Berbagai terobosan kurikulum yang menjadi alat kelengkapannya, namun seluruh hasil dari out put pendidikan dasar ini perlu terus menerus menjadi perhatian kita semua. Kurikulum 2013 yang sampai sekarang masih diterapkan, tersirat sarat akan muatan materi ajar yang beragam. Dilihat sepintas siswa peserta didik diajak belajar, banyak hal, namun akibat dari luasnya cakupan materi yang harus diselesaikan menemui kesulitan dalam penyelesaiannya. Apalagi secara teori kurikulum adalah batas minimal yang harus dicapai oleh siswa, artinya siswa masih perlu pengayaan bahan ajar lainnya untuk lebih maksinal untuk memperoleh bekal dasar yang memadai.

Beruntunglah kita hidup diera milenial sekarang ini. Kita dapat pasokan bahan ajar dari gogle, internet yang selalu menopang kebutuhan kita dalam memotivasi siswa untuk diajak menggali dan mengunduh ilmu pengetahuan dan teknologi yang canggih.
Dalam kemudahan-kemudahan akses gogle dan internet, juga perlu diperhatikan dampak negatifnya. Sekali lagi para orang dewasa dan pendidik dituntut jeli dan teliti menghadapi kemajuan teknologi yang satu ini.

Tentu saja kita tidak boleh pesimis menghadapi semua itu. Bahkan penulis berharap kepada khalayak pemerhati pendidikan khususnya pendidikan dasar, untuk ikut cawe-cawe urun rembug memotivasi, mendorong para pendidik dan orang tua untuk selalu memperhatikan aset yang kita miliki. Dengan cara kita masing-masing, karena tentu kita tidak ingin kehilangan satu generasi, karena kekeliruan kita(lose Generation)

Kepada insan pendidikan kami selaku mantan pendidik, mengharapkan pengabdian kita kepada bangsa dan negara, sembari bekerja secara profesional kita akan mencetak generasi bangsa yang lebih baik dari generasi sebelumnya, atau jangan sebaliknya.
Marilah dengan hati yang tulus, teladan yang sejati, Kita motivasi anak-anak kita menjadi pemberani menebar ketulusan, penyemai kejujuran, dan menjadi teladan kesetiaan. Baru dengan demikian kita dapat hidup dengan damai, sejahtera, dan bila kita menghadap Allah sang pencipta dengan sukacita. Semoga seluruh rangkaian tulisan kami ini bila ada kebenaran tidak ada alasan untuk membenci saya, tetapi bila ada kesalahan seribu maaf selaksa pintu hati kami haturkan. Red-Santo

Beri Komentar
Komentar baru terbit setelah disetujui oleh admin
CAPTCHA Image